WISATA AIR TERJUN  WATU CAPIL BONDOWOSO

WISATA AIR TERJUN WATU CAPIL BONDOWOSO

UNIK NEGERIKU - Sejauh apa kamu sudah menjelajahi alam Bondowoso? Di daerah yang berbatasan dengan Banyuwangi ini punya banyak tempat menarik yang mirip daerah-daerah di luar negeri. Sebut saja Situs Batu Solor yang seperti Stonehenge atau Kawah Wurung dengan bukit Teletubbiesnya yang seperti di Selandia Baru. Tapi dari semua itu ada satu yang istimewa, bukan kembaran landmark dunia dan hanya ada di Bondowoso yaitu Air Terjun Gentongan. Nama Air Terjun Gentongan masih asing di telinga traveler tapi tidak bagi mereka yang pernah mendaki ke Kawah Ijen lewat jalur Bondowoso. Untuk diketahui bahwa Gunung Ijen bisa didaki lewat kabupaten ini, bahkan para pendaki sepakat jika rute pendakian dari kota Tape ini menyuguhkan lanskap yang lebih indah dibanding jika kamu mendaki dari Banyuwangi.Sepanjang rute pendakian dari Bondowoso, traveler akan disuguhi beberapa air terjun cantik, salah satunya adalah Air Terjun Gentongan ini. 

Mereka akan menjumpai air terjun ini saat melintasi kawasan Afdeling Watu Capil, kecamatan Sempol. Tapi penampakannya tidak akan terlihat begitu saja, kamu perlu trekking dulu sejauh 1 km untuk melihatnya. Jadi titipkan kendaraan di rumah warga dulu jika mau ke lokasi air terjun. Air Terjun Gentongan memiliki air berwarna biru agak kehijauan dan berbuih. Hal ini dikarenakan airnya berasal dari rembesan kawah Ijen yang kaya akan kandungan belerang. Maka dari itu buat kamu yang tidak kuat dengan bau menyengat belerang disarankan untuk memakai masker jika berada di dekat air terjun. Jangan pula terlalu dekat dengan terjunannya, karena cipratan air yang dihasilkan bisa memberikan efek gatal dan perih jika terkena mata.
Uniknya posisi air terjun ini terlihat seperti menggantung di batu tebing. Dari sanalah kemudian warga sekitar menamainya dengan Gentongan yang berasal dari bahasa Madura dan memiliki arti menggantung. Keberadaan air terjun ini belum banyak diketahui traveler lantaran minimnya promosi. Mungkin hal ini juga disebabkan karena akses menuju lokasi yang masih sulit serta letaknya yang berada tersembunyi di balik pemukiman warga. Ada beberapa rute yang bisa diambil untuk menjangkau ke lokasi namun hanya satu yang direkomendasikan untuk traveler. Pertimbangannya adalah jalur lainnya terlalu berbahaya dan tidak semua traveler bisa melewatinya. Satu jalur yang cukup aman dilalui adalah melintasi jalan setapak di dekat lapangan sepak bola desa Watu Capil dengan posisi menurun. Jalan ini sengaja dibuat untuk wisatawan, meski jauh tapi lebih aman untuk dilalui.

Anda mungkin menyukai postingan ini